Logo Matahari Sakti

PT MATAHARI SAKTI

jumbotron image

SHRIMP FARMING DEVELOPMENT AND CHALLENGES

13 Juli 2023 11:43
527.jpg

 

    Sekitar 200 peserta Diskusi Nasional Budidaya Udang dengan tema "Shrimp Farming Development and Challenges" mengerumuni venue di Hotel Santika Premiere, Surabaya. Mereka datang dari berbagai kalangan, antara lain: praktisi udang (petambak dan teknisi), akademisi, birokrasi, dan bussiness partners PT. Matahari Sakti (MS). Kedatangan mereka disambut hangat dan ramah oleh direksi dan staff MS.

 

    Sebelum memasuki venue, para peserta dipersilahkan untuk mengambil foto di photo booth yang telah disediakan oleh panitia acara. Sesi foto dilengkapi dengan berbagai macam asesoris, seperti topi bajak laut, gambar udang, brand pakan udang MS, dll.

 

534.jpg

    Pada diskusi ini, MS mengundang dua pembicara fenomenal yang paham seluk beluk budidaya udang. Pembicara utama didatangkan langsung dari Negeri Gajah Putih - Thailand, yaitu Dr. Chalor Limsuwan, ilmuan dari Kasetsart University, yang telah lama bergelut tentang udang dan menjadi langganan sebagai pembicara diskusi di berbagai negara. Pembicara kedua adalah Ir. Agus Saiful Huda, beliau sebagai konsultan handal yang menangani budiddaya udang di Indonesia.

 

    Acara pertama pada diskusi ini, President Director MS Group Puspita Dewi Prijadi memberikan sambutan kepada peserta, yang intinya mengajak semua stakeholder mencari terobosan dan solusi yang tepat mengadahapi tantangan industri udang di Indonesia. "Acara ini merupakan ajang untuk berbagi wawasan dan transfer pengetahuan tentang perudangan kepada para stakeholder baik itu praktisi (penambak maupun teknisi udang), pemerintah, akademisi dan kami selaku perusahaan pakan, bersama-sama mencari terobosan dan solusi yang tepat untuk menghadapi tantangan perudangan untuk hari ini dan masa depan perudangan di Indonesia," seru Bu Dewi.

    Sambutan selanjutnya disampaikan oleh Hardi Pitoyo, mewakili Shrimp Club Indonesia (SCI) menyampaikan bahwa diskusi nasional ini menjadi ajang belajar lagi akan pentingnya budidaya udang dan bersama-sama meningkatkan semangat untuk melakukan inovasi pada budidaya udang di Indonesia. Acara berikutnya, penyerahan piagam penghargaan kepada pembicara (Dr. Chalor Limsuwan dan Ir. Agus Saiful Huda).

    Pada sesi pertama ini, Dr. Chalor Limsuwan menyapampaikan materinya tentang "Shrimp Farming Overview", yaitu perkembangan budidaya udang di dunia, mulai dari Indonesia, Malaysia, Thailand, India, dan beberapa negara di Amerika Lain. Dalam presentasinya dijelaskan bahwa kunci sukses budidaya udang adalah :

    Memilih benur (benih udang/ PL) yang bagus, artinya jelas asalnya, tahan terhadap penyakit (bebas dari penyakit/ virus seperti WSSV, YHV, TSV, IMNV, IHHNV, EMS dan EHP);
Pencegahan terhadap penyakit udang, artinya melakukan/ mempunyai sistem control (antisipasi) terhadap munculnya penyakit pada budidaya udang yang baik, misalnya penerapan sistem biosecurity dll.
Manajemen kolam/ tambak yang baik, artinya seluruh manajemen pada budidaya udang harus diatur dengan baik mulai dari persiapan kolam, pengecekan kualitas air, membuat feeding program, sampai pemanenan.
 

    Sesi kedua dibawakan oleh Ir. Agus Saiful Huda. Dalam presentasinya beliau memaparkan pentingnya sumberdaya manusia (SDM) di budidaya udang. Selain itu, beliau juga menyampaikan tentang the journey of shrimp farming, yaitu perjalanan dan perkembangan budidaya udang, di mana 1) Base on natural (budidaya udang 1.0) merupakan fase awal dari industri udang pada tahun 1986-1995, udang yang dibudidayakan pada saat itu adalah udang windu; 2) Base on treatment (budidaya udang 2.0) yaitu masa pemakaian antibiotik dan desinfektan pada budidaya udang windu (1995-2001). Fase ini juga merupakan fase peralihan ke udang vaname dengan treatment probiotik (2001-2004). 3) Base on creative (budidaya udang 3.0) yang merupakan fase pentingnya kreativitas bagi pelaku budidaya udang untuk mencari terobosan dan inovasi pada budidaya udang vaname, fase ini terjadi pada 2010-sekarang.

    Pada sesi ketiga, Dr. Cholor Limsuwan menyampaikan pentingnya sistem kontrol dan pencegahan terhadap penyakit udang. Melalui presentasinya, Dr. Chalor memberikan tips untuk mengatasi  penyakit udang, seperti White Spot Syndrome Virus (WSSV), Infectious Myonecrotic Virus (IMNV), White Feces Disease (WFD), dan Enterozytozoon hepatopenaei (EHP).

    Setelah sesi presentasi materi selesai, acara berikutnya langsung sesi tanya jawab yang langsung ditujukan kepada kedua pemateri. Di luar dugaan, antusias dan proaktif peserta diskusi sangat luar biasa, dimana pertanyakan demi pertanyaan dilemparkan ke pemateri sampai waktu (sekitar 1) yang disediakan oleh panitia tak cukup menampung apresiasi pertanyaan dari peserta. Di samping itu, jawaban yang diberikan oleh pemateri kepada peserta tak kalah hebatnya. "Sangat luar biasa antusias dari peserta diskusi ini, ini benar-benar mengesankan bagi saya dan semoga acara seperti ini terus berjalan dan tak terputus sehingga antar petambak dan stakeholder lainnya bisa memberikan yang terbaik untuk masa depan budidaya udang di Indonesia," ujar Dr. Chalor Limsuwan.

    Acara ini ditutup oleh Director MS Rudy Purwono, yang menyatakan kepuasan dan memberikan ucapan terima kasih kepada pemateri dan hadirin yang mengikuti diskusi sampai selesai. "Kami mewakili MS sangat mengapresiasi acara hari ini, semoga kita bisa berkomunikasi dan menjalin kerja sama yang baik dari ini dan kemudian hari untuk meningkatkan produksi udang kita serta bisa memajukan industri perudangan di Indonesia. Terima kasih banyak kepada Dr. Chalor Limsuwan dan Ir. Agus Saiful Huda atas presentasinya dan para petambak, teknisi, akademisi, dan juga dirokrasi atas pertisipasinya dalam acara ini," seru Rudy Purwono.

Share

    PT. MATAHARI SAKTI © 2023